BPS Mencatat Ekspor Jabar Meningkat

 


Catatannasional.com - Badan Pusat Statistik  (BPS ) Jabar mencatat pada Bulan Mei 2025 ekspor Jawa Barat mencapai 3,33 milyar USD atau naik 20,54 persen dibandingkan April 2025.


Namun secara year on year turun 0,41 persen jika dibandingkan Mei 2024. Secara kumulatif ekspor Jabar Januari-Mei 2025 sebesar 15,40 milyar USD naik 2,80 persen dbandingkan periode yang sama 2024 yang hanya sebesar 14,98 milyar USD.


“Sektor industri masih mendominasi nilai ekspor Jabar sebesar 98,61 persen diikuti sektor migas sebesar 0,76 persen dan sektor pertanian sebesar 0,62 persen. Sementara menurut golongan barang yang terbesar adalah Kendaraan dan bagiannya mencapai 3,27 milyar USD, mesin dan perlengkapan elektrik senilai 2,50 milyar USD dan mesin dan peralatan mekanis senilai 1,18 milyar USD," ujar Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus.


Menurut negara tujuan ekspor, sepanjang Januari-Mei 2025 yang terbesar adalah Amerika Serikat dengan nilai 2,46 milyar USD, Filipina 1,40 milyar USD dan Jepang 1,15 milyar USD.


Berbeda dengan ekspor, dibandingkan April 2025 Jawa Barat mengalami penurunan impor pada Mei 2025 sebesar 0,82 persen dengan nilai impor mencapai 1,03 milyar. Penurunan juga terjadi secara year on year sebesar 7,14 persen dibandingkan Mei 2024. Dan secara akumulasi Januari-Mei 2025 nilai impor mencapai 5,01 milyar USD atau turun 2,09 persen dibandingkan periode yang sama 2024 yang mencapai 5,12 milya USD.


“Dilihat dari struktur penggunaannya, impor terbesar adalah bahan baku/penolong sebesar 79,94 persen, barang modal sebesar 11,33 persen dan barang konsumsi sebesar 8,73 persen," tambahnya.


Sementara dari golongan barang, impor terbesar sepanjang Januari-Mei 2025 adalah mesin dan perlengkapan elektrik senilai 666 juta USD, mesin dan peralatan mekanis senilai 435 juta USD, serta plastik dan barang dari plastik senilai 370 juta USD.


Negara sumber impor terbesar masih berasal dari Tiongkok snilai 1.594 juta USD, Jepang 673 juta USD dan Korea Selatan 612 juta USD.


“Kenaikan ekspor dan turunnya impor ini menyebabkan neraca perdagangan Jawa Barat surplus sebesar 10,39 milyar USD. Jika dirinci menurut negara, kita surplus dengan Amerika Serikat, Filipina, Thailand dan Vietnam. Akan tetapi kita mengalami defisit dengan Tiongkok dan Taiwan.”, pungkas Darwis.



Sumber: jabarprov.go.id

Posting Komentar

0 Komentar